Senin, 29 Maret 2021

Malam Nishfu Sya'ban Part 1

Assalamu'alaikum guys...
Mohon maaf lahir batin ya...
Btw lama nih aku ngk nulis. Karena beberapa alasan yg tidak bisa aku jelaskan. 

Ok kita mulai. Ini pengalamanku di malam Nishfu sya'ban yg mulia. Ini pengalaman yang luar biasa yang sebenarnya tidak bisa di gambarkan dengan kata-kata. Bahkan saat aku menulis ini jantungku berdegup kencang. Tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin menerjemahkan apa yang aku lihat dan yang aku alami.

Jadi aku punya saudari baru yang powerfull banget. Aku bahkan kagum sama beliau. Beliau sangat luar biasa dimataku. Bahkan pengalaman beliau lebih luar biasa dari pada aku.
Yang aku alami itu cuma secuil dan sangat rendah. Dan aku tidak bisa mengendalikan powerku dan beliau perlahan membimbingku. Alhamdulillah aku di anggap adik sama beliau jadi aku nganggep beliau kakakku dan akhirnya aku manggil beliau Kak Uli.
Jadi pada tanggal 28 Maret 2021 sore hari kemaren yang bertepatan pada malam sya'ban. Aku sama kak Uli janjian pergi ke basecamp tempat kami ngumpul untuk silaturahmi. Sebelum kami nyampek basecamp kami makan Bak Mie dulu. Setelah itu kami Go rumah seorang kyai yang biasa kumpul sama kami, kami juga sholat Maghrib disana. Setelah semua beres baru kami Go to basecamp. Sesampainya di basecamp kita bahas sesuatu yang luar biasa tentang pengalaman kak Uli, sampai beliau meneteskan air mata. 
Dan aku pun mulai merasakan reaksi dalam tubuhku, jantungku berdegup dengan keras, spontan tanganku mendekap dadaku erat. air mataku mulai mengalir deras. Ada sesuatu yang menyelinap dengan halus keruang hatiku yang terdalam.
Dua jam berlalu kami cerita panjang lebar. Aku pun sudah tak sanggup menahan degupan jantungku yang semakin kuat dan kencang, tak lama setelah itu sebanyak 40 makhluk suci datang dan duduk bersama kami. Jantungku semakin tak menentu seakan mau loncat dari tempatnya. Aku menangis sejadi-jadinya. Semua orang riuh bertanya aku kenapa. Salah satu makhluk suci memperkenalkan dirinya mewakili teman-temannya.
"Tidak usah takut, tenanglah. Kami adalah malaikat."
Mendengarnya membuat nafasku tersengal-sengal. Hatiku sangat tersentuh, degup jantungku semakin kencang, dan tangisku tidak bisa di kendalikan.
"Kamu kenapa neng, ada apa?" Tanya kyai beserta teman-teman yang lain.
"Banyak sekali yang datang," jawabku sambil mendekap erat dadaku. Takut jantung ku jatuh.
"Siapa yang hadir?" Tanya mereka lagi.
"Mereka para malaikat." Jawabku dengan tangis semakin jadi.
"Sebanyak 40 ya?" Tanya kak Uli.
"Iya." Jawabku singkat.
"Ini adalah waktumu, tugasmu akan segera tiba. Kamu harus ikut kami sebentar, kami akan mengantarmu pulang terlebih dahulu."
Tangisku semakin jadi dan aku ingin sendirian.
"Aku ngak mau, aku mau sendiri, jangan ikut aku. Aku ngak tahu apa-apa." Kataku sambil nangis-nangis ngak karuan. Aku melihat banyak hal yang akan aku hadapi.
Teman-teman sudah mulai paham aku bicara dengan siapa, mereka mendengarkan.
Kak Uli melihat ku dengan tatapan yg sangat santuy seperti di pantuy.
"Tenang neng, tenang, tenang." Ujar Bu nyai.
"Bunda jantungku rasanya mau jatuh. Apa aku akan mati?" Jawabku dengan tangis yang tak terkendali.
"Minum kopi dulu, apa air aja?" Bu nyai menyodorkan segelas air mineral.
Tapi mata ku tertuju pada empat gelas kopi yang masih di atas nampan. Ku tarik nampannya, langsung ku minum segelas demi segelas dan aku masih merasa kurang. Karena kopi sudah habis, akhirnya aku minum segelas air mineral. Semua orang terheran.
Kak Uli tersenyum tipis "Aku tahu rasanya." 
Setelah minum 4 gelas kopi dan 1 gelas air, jantung masih berdegup kencang.
Sedang 40 malaikat itu duduk dan berdzikir kepada Allah sambil menunggu aku tenang. Bu nyai dan istri pak ustadz mengelus-elus punggungku kanan kiri. 
"Bunda jantungku kayaknya mau jatuh." Kataku lagi sambil menangis.
"Neng... Jantungmu akan baik-baik saja. Ngk akan jatuh kemana-mana." Ujar kak uli dengan Nada tegas. Aku sesenggukan.
Perlahan aku mulai tenang tapi tanganku tetap tak lepas dari dadaku.
Dan ini masih belum selesai. Tapi lanjut part 2 ya...

Makasih udah mampir.🥰
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokaatuh 🙏🏻

4 komentar:

  1. Balasan
    1. Terimakasih banyak atas dukungannya yai... Mohon doa dan bimbingannya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

      Hapus
  2. Mohon ma'af lahir batin Den...sallam dari Banyumas ,jawa tengah 🙏🙏

    BalasHapus