Rabu, 24 Februari 2021

tenggelamnya 6 kapal

kakiku berjalan lebih cepat saat aku menyadari aku berada di tempat yang tidak seharusnya.
tekadku untuk pulang lebih kuat saat jalan setapak tak ku rasakan di telapak kakiku.
tanpa ku sadari perjalanan ini semakin menjauh saja. aku hanya ingin pulang. 
tak jauh dari pohon-pohon besar di sampingku, kulihat pantai. air laut yang tadinya surut tiba-tiba pasang dengan cepat. beberapa kapal yang datang menjemputku tenggelam satu persatu. dari barat satu dan lima dari timur. semua tenggelam bersama pengemudinya. aku memanggil-manggil nama perahu untuk menghindar tapi kapal-kapal itu tenggelam satu persatu. air laut sangat bening dan dalam, sampai aku bisa melihat pasir di bawahnya bahkan dari kejauhan. 
beberapa penduduk pergi menggunakan perahu kecil... aku mondar-mandir di jembatan sambil berdoa memohon pertolonga. tak lama kemudia sesosok wanita menggunakan perahu kecil lewat, lebih kecil dari perahu-perahu yang lain. ku panggil ia, "hei, aku mau numpang." dia pura-pura tidak dengar. tiba-tiba seorang pria yang juga menggunakan perahu di belakangnya memanggilnya "hei, riya bilang mau numpang." katanya setengah emosi. lalu wanita itu menepikan perahunya di dekatku. aku naik dan anehnya perahu kecil ini tidak tenggelam dan sangat cepat berjalan diatas air. beberapa orang pun melakukan hal yg sama denganku.
alhamdulillah aku berhasil pulang ke kos.
hal yang ku ingat di benakku sesaat adalah "hal besar selalu jauh dan sulit di dapat, tapi hal kecil banyak sekali disekitar kita, dan mudah didapat bahkan lebih berguna."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar